• Posted by : Inung Saturday, May 28, 2016

    Pada Kali ini saya akan membahas tentang sebuah Visual Novel yang cukup populer dikalangan para Otaku. Tidak sulit dimengerti. Genre ini lebih merupakan sebuah “novel” daripada sebuah “game”.Pada kali ini saya akan mereview Visula Novel berjudul Katawa Shoujo.
    Awal mula Katawa Shoujo merupakan cerita yang sangat menarik dan penuh makna. Semuanya dimulai di sebuah message board yang terkenal karena nama buruknya, 4chan. Di tempat di mana setiap orang bisa mem-post gambar apapun dan berkomentar apapun tanpa pembatasan, suatu hari ada yang mem-post sebuah gambar dari sebuah doujin buatan seseorang bernama RAITA yang berisi sebuah ide mengenai visual novel dating-sim di mana para gadisnya adalah gadis cacat.

    Game ini dimulai pada sang protagonis, Hisao, yang secara tiba-tiba menyadari bahwa dia memiliki penyakit jantung bawaan. Dia menemukan bahwa dia harus masuk ke sekolah yang memfasilitasi anak-anak cacat yang memiliki staf medis 24 jam. Di sana, dia bertemu dengan lima kandidat romantis, Shizune, yang bisu dan tuli, Lily, yang buta, Hanako, yang memiliki luka bakar parah akibat tragedi masa kecil, Emi, yang kedua kakinya diamputasi di bawah lutut akibat kecelakaan, dan Rin, yang tidak memiliki kedua lengan sejak lahir.
    Dari sini kita mendapat jawaban terhadap apa itu visual novel. Jika tujuan seni merupakan eskapisme atau eksplorasi, maka visual novel merupakan keduanya. Aspek pertama dapat dilihat dari protagonis yang sering daripada sebuah karakter lebih merupakan sebuah avatar bagi pemain, sedangkan aspek kedua dapat dilihat dari fokusnya ke permasalahan hubungan antar manusia dan emosi.
    Aspek eksplorasi emosi inilah yang jarang dilakukan oleh game selain visual novel. Berkat itulah visual novel seperti Katawa Shoujo dapat membuat reaksi emosi yang begitu dalam bagi pemainnya. Berkat itulah Katawa Shoujo membuat ledakan kecil dalam komunitas game.
    Bagi remaja, bahkan dewasa muda, yang merupakan mayoritas demografis gamer, mudah untuk terjebak dalam depresi dan apati. Bersikap sinis, anti-otoritas, penuh praduga, dan tidak puas terhadap diri sendiri. Katawa Shoujo berfungsi sebagai cermin bagi orang seperti itu. Lewat mata Hisao yang sebelum bertemu para gadis tersebut merupakan remaja yang apatis melihat bagaimana Shizune menjadi pemimpin bahkan dengan keterbatasan komunikasinya, bagaimana Lily dapat melakukan hal sederhana seperti melipat kertas dan memasak bahkan dengan keterbatasan indranya, bagaimana Emi terus berlari dan Rin terus melukis bahkan tanpa anggota tubuhnya, dan yang terpenting, bagaimana Hisao menemukan dirinya. Cermin ini membuat mereka menyadari segala alasan yang mereka berikan dan bagaimana itu merupakan sebuah kesalahan. Dan kemudian terinspirasi untuk menjadi orang yang lebih baik.

    Graphics : 8/10
    Sound     : 8.5/10
    Story      : 9/10

    Untuk mendownload bisa mengunjungi link dibawah ini

    0 komentar

  • Copyright © - Otaku Station - Otaku Station - Powered by Blogger - Designed by RKO Master